Pages

Tuesday, January 22, 2013

Orang Yang Jatuh Cinta Diam - Diam


Orang yang jatuh cinta diam – diam tahu dengan detail orang yang mereka taksir, walaupun mereka belum pernah bertemu.

Darimana mereka tahu?

Seperti biasa, dari teman. Dari pengamatan. Dari keinginan untuk mencari tahu, bahkan sampai hal yang terkecil atas orang yang mereka taksir.

Orang yang jatuh cinta diam – diam memenuhi catatannya dengan perasaan hati yang tak tersampaikan.

Orang yang jatuh cinta diam – diam selalu bertingkah seperti seorang penguntit.

Orang yang jatuh cinta diam – diam pada akhirnya selalu melamun dengan tidak pasti, memandang waktu yang berjalan sangat cepat dan menyesali semua yang tidak mereka lakukan dulu.

Orang yang jatuh cinta diam – diam harus bisa melanjutkan hidupnya dalam keheningan.

Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam – diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam – diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam – diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya kita butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh diam – diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.

'Nothing takes the flavour out of peanut butter quite like unrequited love'
( mengutip dalam strip komik Peanuts, Charlie Brown digambarkan sebagai orang yang suka roti selai kacang. Sewaktu cintanya tidak dibalas seorang cewek yang disuka ( Unrequited Love ) , setiap kali Charlie Brown makan roti selai kacang, ia tak bisa lagi merasakan rasa selai itu di lidahnya. Filosofi Indonesianya sederhana : jika cinta bisa membuat tahi jadi rasa cokelat, cinta yang tak terbalas bisa membuat cokelat jadi rasa tahi. )

Kalau mimpi kita ketinggian, kadang kita perlu dibangunkan oleh orang lain.
Tidak seperti burung lovebirds ( burung ini setia sama satu pasangan selama hidupnya, sampai - sampai ketika pasangannya mati, burung yang satunya lagi akan merenung, depresi, akhirnya tidak lam kemudian mati menyusul pasangannya. Romantis banget ya? ) manusia adalah spesies yang aneh. Kebanyakan dari kita pasti pernah ngerasain putus, dan semakin banyak kita pacaran, semakin banyak kita ngerasain putus. Pacaran pada dasarnya punya risiko: ngambek, marah, dan akhirnya diselingkuhi, dan patah hati. Tapi kita, sebagai manusia, tetep aja masih mau pacaran. Karena kita, seperti belalang ( semua belalang jantan udah tahu kalo kepala mereka bakal dimakan kalau mereka kawin, tapi mereka tetep mau kawin. Kesimpulannya : belalang jantan berani mati demi cinta. ) tahu bahwa untuk mencintai seseorang, butuh keberanian.


Oleh Raditya Dika
Dari Novel Marmut Merah Jambu

0 komentar: