Pages

Ragam Boneka Profesi Flanel

Menjual berbagai ragam boneka flanel yang dikreasikan menjadi profesi tertentu sesuai pesanan. Best quality product, best price! Dijamin!

Ragam Boneka Couple (Pasangan) Flanel

Menjual berbagai ragam boneka flanel yang dikreasikan menjadi seorang pasangan yang serasi tertentu disesuaikan dengan pesanan. Best quality product, best price! Dijamin!

Ragam Boneka Wisuda Flanel

Menjual berbagai ragam boneka flanel yang dikreasikan menjadi wisudawan/i tertentu sesuai pesanan (toga, medali dll). Best quality product, best price! Dijamin!

Ragam Gantungan Pintu Flanel

Menjual berbagai ragam gantungan pintu flanel yang dikreasikan dengan nama dan asesoris tertentu sesuai pesanan. Best quality product, best price! Dijamin!

Zakat=Pembersih Harta; Sedekah=Kunci Sukses

Sesibuk apapun aktivitas arus keuangan pekerjaan dan kebutuhan harian Anda, sisihkan sebagian rezekimu untuk bersedekah dan berzakat. Bukan diberikan kepada pengemis, lebih baik pada badan amil yang terpadu nasional seperti di www.dompetdhuafa.org.

Wednesday, January 23, 2013

Di Biru Langit Nan Cerah

Tersenyum dibawah silau awan putih di biru langit nan cerah
Memandangi silau awan yang menari - nari di biru langit nan cerah
Silaunya menerangkan hati dari kegelapan
Membuat diri bangkit dari kejatuhan
Dan menumbuhkan kepercayaan
Meski terkadang kusam warnanya
Namun ia yang memberikan tetesan - tetesan cinta
Untuk hati yang dahaga

Awan Imajiku

Bayangan imajinasiku melayang bersama awan - awan itu
Kubayangkan mereka yang menatapku dengan tersenyum
Kubayangkan mereka yang mungkin tak pernah ada
Ingin ku rengkuh imajiku, namun tak sampai genggamanku
Ingin ku melayang bersama imajiku
Namun tak mampu ragaku
Membayangkan aku merasakan
Tubuhku melayang perlahan
Mengitari bola bumi yang ku pijak
Jauh dari kerumunan dan kebisingan dunia
Jauh dari masalah - masalah dunia
Awan - awanku, jangan terlalu cepat kau berlalu
Membawa sekian imajiku
Perlahanlah tapi tetap pasti
Tetap pasti membawa pergi imajiku
Tetap pasti mengitari bola bumiku

Tuesday, January 22, 2013

Arti Nama : DIANA


Arti Nama DIANA 

DIANA adalah nama untuk bayi perempuan, berasal dari Latin yang artinya "surga." Nama ini banyak digunakan di Inggris, Spanyol, Italia, Portugis, Catalan, Jerman, Belanda, Romania, Lithuania dan era kekaisaran Romawi.
Diana seringpula diasosiasikan sebagai dewi Artemis di Yunani, yakni seorang dewi bulan dan kelahiran. Sebagai nama wanita, Diana mulai digunakan sejak era Renaissance. Nama ini makin populer setelah Sir Walter Scott ‘Rob Roy (1817), menampilkan karakter Diana Vernon dalam novel karangannya. Di era modern, setiap mendengar nama ini, fikiran mungkin langsung tertuju ke Diana Spencer (1961-1997), mendiang istri Pangeran Charles dari kerajaan Inggris.
Kesan wanita bernama Diana — Seorang gadis yang menakjubkan, memiliki pribadi berkualitas, namun sederhana, cerdas dan cantik. Ia memiliki tatapan mata yang misterius. Ia juga sangat peduli kepada sesama, teman dan orang sekitarnya. Ia memiliki inner beauty luarbiasa yang sulit ditemukan pada orang lain.
Dia bisa menjadi teman terbaik yang pernah Anda miliki. Bisa menyenangkan di tempat tidur, selalu mencoba hal baru dan membuat segalanya lebih bergairah dan intens.
Namun, jika sekali membuatnya marah, dia mungkin tidak pernah mau bicara lagi. Kadang ia juga tergila mengejar cita citanya dan mudah bosan. Ia suka mencoba hal baru untuk dilakukan. Hebatnya lagi, dia dapat membuat hidup Anda jauh lebih baik dan lebih cerah.
Popularitas sebagai nama bayi (baby girl name):
Tahun 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 Ranking 203 190 166 137 106 120 99 90 108 117
Tabel diatas menunjukkan ketenaran nama Diana selama sepuluh tahun terakhir di negara Amerika Serikat. Nama ini bahkan sangat populer di Hungaria dimana ia menduduki posisi ke-77 sebagai nama bayi perempuan, kemudian Spanyol urutan ke-84, dan Perancis pada rangking ke-446.
Selebriti dan orang populer memiliki nama Diana:
  • Lady Diana Spencer – Princess of Wales (almarhumah istri Pangeran Charles, Inggris)
  • Nira Diana (lahir 1981) – seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia.
  • Heidy Diana (lahir 1965) – seorang penyanyi Indonesia yang populer pada tahun 1980-an.
  • Diana Martini Papilaya (lahir 1967) – penyanyi, ia naik daun lewat lagunya "Paman Dari Mana"
  • Diana Nasution (lahir 1944) – penyanyi yang tenar di era 70-an dan 80-an.
  • Diana Pungky (lahir 1974) – aktris Indonesia. Dia dikenal bermain di sinetron Jinny Oh Jinny
  • Diana Wuisan (lahir 1953) – pemain tenis meja Indonesia. Ia pernah meraih enam medali emas di SEA Games
  • Dianna Agron – seorang aktris, penyanyi, produser, dan penulis
  • Diana DeGarmo- seorang penyanyi Amerika
  • Diana Utami (Dike Ardilla) – seorang penyanyi rock berkebangsaan Indonesia
  • Diane Keaton (lahir 1946) – seorang aktris film Amerika Serikat
  • Diana Ross (lahir 1944) – seorang penyanyi Amerika Serikat

Untitled but Usefull


gw abis baca ( atau lebih tepatnya minjem ) suatu novel, judulnya Hot Chocolate Love.. Mungkin novel ini masih ( tetap ) menjual mimpi.. Tapi bedanya dan bagusnya, novel ini memasukkan informasi dan nilai nilai seputar islam ke dalamnya ( di akhir cerita gw baru nyadar kalo di cover depan ada tulisan : TEENLIT ISLAMI ). Misalnya, laki-laki dan perempuan gak boleh bersentuhan karna itu dosa, gak ada yang namanya pacaran dalam islam, dan anjuran memakai jilbab buat muslimah . Novel ini juga ngasih tau kalo nilai nilai atau ajaran islam itu indah banget kalo diamalin..^^ Buku ini ngasih motivasi dan alasan alasan kenapa kita harus ngelakuin suatu kebenaran. gw jadi nyadar kalo novel novel lain yang udah gw baca hanya menjual mimpi..
salah satu tulisan di novel ini yang cukup inspiratif adalah ini :
“Jilbab ini melindungi kepalamu.. dari panas matahari saat di dunia, dan akan melindungimu dari panas api neraka saat di akhirat.
Jilbab ini menghangatkanmu.. di saat kedinginan di dunia, dan akan menghangatkan jiwamu saat dibangkitkan dari kubur di akhirat.
Jilbab ini menutup auratmu saat di dunia.. dan akan menutup aibmu saat di akhirat. Jilbab ini membedakanmu dengan wanita kafir saat di dunia, dan akan menunjukkan jalanmu menuju kumpulan umat Nabi Muhammad SAW saat di akhirat..
Jilbab ini menjaga kehormatanmu sebagai wanita saat di dunia, dan akan menjunjung kehormatanmu sebagai wanita penghuni surga dari kaum Muhammad..”
Hot Chocolate Love
Anissa ‘win’ salsabila
hehehehe
semoga kawan semua juga merasa terinspirasi dari note sederhana ini, gw gak bermaksud menggurui.. terus terang gw jg masih belajar, gw cuma mau membagi yang gw tau ke kalian karna gw peduli kalian..   :D

Wanita


 ini cuma sebuah tulisan sederhana yang mau numpang share aja buat kita sesama cewek.... mudah mudahan tulisan iseng iseng gw gak menyinggung dan bermafaat.. Amiinn.....     ;)
Wanita mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki. Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri. Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit. Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya.Mampu berdiri melawan ketidakadilan.Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik. Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.Cintanya tanpa syarat. Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang. Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa . Dia begitu bahagia mendengar kelahiran.Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian.Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup.Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka. Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita:

kadang dia lupa betapa berharganya dia…
Perempuan itu unik. Dia seperti kristal berkilauan yang cantik dan menjadi hiasan bagi siapapun yang memilikinya. Ketika kristal itu masih utuh, banyak orang yang berlomba - lomba untuk mendapatkannya. Subhanallah! Tapi ketika kristal itu retak sedikiiit aja bahkan pecah, enggak akan ada seorang pun yang sudi meliriknya. Itulah, kadang gw prihatin sama perempuan sekarang yang belum menyadari akan keberadaan mereka sebagai perhiasan yang mahal banget harganya...

Orang Yang Jatuh Cinta Diam - Diam


Orang yang jatuh cinta diam – diam tahu dengan detail orang yang mereka taksir, walaupun mereka belum pernah bertemu.

Darimana mereka tahu?

Seperti biasa, dari teman. Dari pengamatan. Dari keinginan untuk mencari tahu, bahkan sampai hal yang terkecil atas orang yang mereka taksir.

Orang yang jatuh cinta diam – diam memenuhi catatannya dengan perasaan hati yang tak tersampaikan.

Orang yang jatuh cinta diam – diam selalu bertingkah seperti seorang penguntit.

Orang yang jatuh cinta diam – diam pada akhirnya selalu melamun dengan tidak pasti, memandang waktu yang berjalan sangat cepat dan menyesali semua yang tidak mereka lakukan dulu.

Orang yang jatuh cinta diam – diam harus bisa melanjutkan hidupnya dalam keheningan.

Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam – diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam – diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam – diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya kita butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh diam – diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.

'Nothing takes the flavour out of peanut butter quite like unrequited love'
( mengutip dalam strip komik Peanuts, Charlie Brown digambarkan sebagai orang yang suka roti selai kacang. Sewaktu cintanya tidak dibalas seorang cewek yang disuka ( Unrequited Love ) , setiap kali Charlie Brown makan roti selai kacang, ia tak bisa lagi merasakan rasa selai itu di lidahnya. Filosofi Indonesianya sederhana : jika cinta bisa membuat tahi jadi rasa cokelat, cinta yang tak terbalas bisa membuat cokelat jadi rasa tahi. )

Kalau mimpi kita ketinggian, kadang kita perlu dibangunkan oleh orang lain.
Tidak seperti burung lovebirds ( burung ini setia sama satu pasangan selama hidupnya, sampai - sampai ketika pasangannya mati, burung yang satunya lagi akan merenung, depresi, akhirnya tidak lam kemudian mati menyusul pasangannya. Romantis banget ya? ) manusia adalah spesies yang aneh. Kebanyakan dari kita pasti pernah ngerasain putus, dan semakin banyak kita pacaran, semakin banyak kita ngerasain putus. Pacaran pada dasarnya punya risiko: ngambek, marah, dan akhirnya diselingkuhi, dan patah hati. Tapi kita, sebagai manusia, tetep aja masih mau pacaran. Karena kita, seperti belalang ( semua belalang jantan udah tahu kalo kepala mereka bakal dimakan kalau mereka kawin, tapi mereka tetep mau kawin. Kesimpulannya : belalang jantan berani mati demi cinta. ) tahu bahwa untuk mencintai seseorang, butuh keberanian.


Oleh Raditya Dika
Dari Novel Marmut Merah Jambu

Kami Wanita Yang "Berlebih"

Aku mewakili semua suara wanita yg mempunyai "kelebihan"..
Kelebihan yg menjadi salah satu kekurangan terbesar kami.. Karnanya kami sering dihujat, dihina, disakiti, dipermainkan, bahkan dikasari.. Meski begitu, kami jg memiliki kelebihan yg sesungguhnya menjadi kekurangan sebagian wanita..
Ya, kami tak seperti sebagian wanita lain.. Kami lebih kuat, lebih tegar, lebih tabah, dan lebih sabar... Karena kami t'lah belajar bertahan dr s'gala hujatan2 mereka yg tak terbayangkan pedasnya dan dari sikap mereka yg teramat kasar sehingga terasa sakit hati ini rasanya..
Jadi jangan pernah remehkan kami, karena kami memiliki s'gala hal yg tak pernah kau duga..

Laporan Praktikum Fisika : Elastisitas


Anggota Kelompok :
-          Anjel Veronica Boru Nababan
-          Diana Kartini Putri
-          Gunita Restu
-          Rania Marhana
Kelas :  XI IPA 2
SMAN 4 Kab. Tangerang



Laporan Praktikum Fisika
Elastisitas



1.      Tujuan

Untuk mengetahui sifat keelastisitasan suatu benda, jika benda diberi gaya dan jika gaya itu di hilangkan. Dan juga untuk mengetahui hubungan gaya sebesar F dan pertambahan panjang pegas ( l ).

2.      Peralatan


1. Statif                        
2. Penggaris                     
3. Neraca Pegas 
4. Beban Gantung
5. Karet Elastis  
6. Kertas Grafik               



3.      Teori

Hal ini berdasarkan hukum hooke yang menyatakan bahwa:

“Jika gaya di tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka perubahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya”

4.      Metoda

Dengan neraca pegas, Kita menimbang berat suatu benda. Nilai maksimum yang dapat ditimbang untuk neraca pegas pada umumnya berbeda.
Berikut metodenya:

a.Susunlah alat alat. Gantungkan beban mula mula sedemikian hingga karet tegang.Tentukan panjang mula mula.
b. Tambah berat beban menjadi (W) dan catat pula panjang karet.
c. Ulangi hal ini dengan setiap kali memperbesar beban dan mencatat panjang karetnya. Dan catat hasilnya.

5.      Data Pengamatan

Setelah diamati data yang didapatkan adalah :


massa beban awal        :  50 gr = 0,05 kg
massa beban kedua      : 100 gr = 0,10 kg
massa beban ketiga      : 150 gr = 0,15 kg
massa beban keempat  : 200 gr = 0,20 kg
massa beban kelima     : 250 gr = 0,25 kg
massa beban keenam   : 300 gr = 0,30 kg

panjang karet awal       : 20,0cm = 0,200 m
panjang karet kedua     : 20,4cm = 0,204 m
panjang karet ketiga     : 20,7cm = 0,207 m
panjang karet keempat : 21,0cm = 0,210 m
panjang karet kelima    : 21,2cm = 0,212 m
panjang karet keenam  : 21,4cm = 0,214 m




6.      Analisis

No.
Beban W
( N )
F = ( W – W0 )
( N )
l
( m )
l = l l 0
( m )
1.
0,05 x 10 = 0,5 N
0,5 – 0,5 = 0 N
0,200 m
0,200 – 0,200 = 0 m
2.
0,10 x 10 = 1,0 N
1,0 – 0,5 = 0,5 N
0,204 m
0,204 – 0,200 = 0,004 m
3.
0,15 x 10 = 1,5 N
1,5 – 0,5 = 1 N
0,207 m
0,207 – 0,200 = 0,007 m
4.
0,20 x 10 = 2,0 N
2,0 – 0,5 = 1,5 N
0,210 m
0,210 – 0,200 = 0,010 m
5.
0,25 x 10 = 2,5 N
2,5 – 0,5 = 2 N
0,212 m
0,212 – 0,200 = 0,012 m
6.
0,30 x 10 = 3,0 N
3,0 – 0,5 = 2,5 N
0,214 m
0,214 – 0,200 = 0,014 m


7.      Jawaban Pertanyaan

e. Bagaimana hubungan antara F dan l  pada grafik………………………
            jawab :
            Berdasarkan grafik tersebut, diketahui hubungan antara F dan adalah menghasilkan pertambahan panjang pegas karena diberi gaya akan sebandng dengan besar gaya yang diberikan sehingga menghasilkan persamaan :
F = kl
f. Tuliskan perumusan hubungan tersebut…………………………………..
            jawab :
            F = kl

g. Jika beban yang diberikan adalah F, bagaimana besar dan arah gaya pada pegas ?
            jawab :
            Besar gaya pada pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas saat beban diberi gaya dan arah gaya pada pegas kearah sumbu x .

h. Tuliskan kembali rumus pada bagian ( f ) diatas………………………….
            Jawab :
            F = kl

8.      Kesimpulan

            Pada pekerjaan ini dapat menyimpulkan bahwa jika kita menarik ujung pegas sementara ujung yang lain terikat, pegas akan bertambah panjang. Jika pegas kita lepaskan pegas akan kembali ke posisi semula akibat gaya pemulih. Besar gaya pemulih pada pegas yang ditarik sepanjang l  menghasilkan persamaan F = kl .

Antropologi : Arti Kerbau Bagi Suku Minangkabau


ANTROPOLOGI
“Arti Kerbau Bagi Suku Minangkabau”



Disusun Oleh :
DIANA KARTINI PUTRI
2012 – 66 - 108


Fakultas Fisioterapi
Universitas Esa Unggul
Jakarta

© 2012







PEMBAHASAN

Suku Minangkabau memang mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan hewan ternak berkaki empat yang disebut kerbau. Hal itu antara lain terlihat pada berbagai identitas budaya Minang, seperti atap rumah tradisional mereka (Rumah Bogonjong). Rumah adat yang kerap disebut juga Rumah Gadang itu berbentuk seperti tanduk kerbau. Begitu pula pada pakaian wanitanya (Baju Tanduak Kabau).
Sudah beratus-ratus tahun lamanya kerbau menjadi salah satu hewan terfavorit di Provinsi Sumbar. Badan kerbau yang besar dan kekar dianggap mampu membantu berbagai macam pekerjaan manusia. Salah satu pekerjaan kuno yang dikerjakan dengan bantuan tenaga kerbau adalah menggiling tebu. Dengan alat sederhana, sang kerbau diikat di sebilah bambu yang terhubung pada alat pemeras tebu tradisional. Selama delapan jam bekerja, sang kerbau terus-menerus berputar mengelilingi alat pemeras. Uniknya, agar sang kerbau tidak pusing kepala, mata hewan itu ditutup dengan dua buah batok kelapa yang dilapisi kain. Air tebu hasil perasan sang kerbau itulah yang kemudian menjadi cikal bakal pembuatan gula merah tradisional. Masyarakat Minang percaya gula merah hasil kerja keras sang kerbau lebih gurih ketimbang dari alat modern.
Dari sisi sejarah, hewan kerbau bagi suku besar di Sumbar ini telah mengantarkan kejayaan mereka di masa silam. Konon, dahulu kala karena bantuan kerbau-lah masyarakat di Sumbar menang perang melawan suku Jawa.
Alkisah pada masa lalu Ranah Minangkabau mendapat ancaman serangan dari kerajaan yang kuat dari daerah Jawa. Untuk menghindari pertempuran fisik yang pasti banyak memakan korban, orang Minangkabau melakukan diplomasi dan mengusulkan agar peperangan tersebut diganti dengan adu kerbau. Usul tersebut disetujui oleh raja dari Jawa, kemudian dikirimlah kerbau yang besar dan perkasa. Dari Minangkabau disiapkan anak kerbau tetapi yang kehausan dan di tanduknya dipasang taji.
Saat dimulai pertarungan, ketika anak kerbau yang masih kecil itu menoleh ke kerbau dari Jawa, serta merta menyeruduk perut lawannya yang dikira ibunya dan menikam kerbau dari Jawa hingga mati. “Oleh pihak penyerang dicarilah kerbau yang terbesar di daerahnya dan ditempatkan ditengah ladang. Orang sini hanya anak kerbau yang sedang menyusu. Karena anak kerbau yang sudah dua hari tak minum susu, dia lari mengejar susu ibunya. Jadi perut kerbau besar itu robek dan dia lari,” kisah Datuk Bandaro Panjang, pemuka adat.
Raja Jawa mengakui kemenangan ini dan akhirnya mengurungi niatnya untuk menyerang Minangkabau. Sejak itulah orang Minangkabau konon memakai nama Minangkabau yang berarti Menang Dalam Pertandingan Kerbau sebagai identitas Budayanya.

Sumber referensi :

Filsafat Ilmu & Logika : Matematika


MATEMATIKA


MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA

Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita samapaikan. Lambang – lambang matematika bersifat “artifisial”  yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan padanya. Dalam hal ini dapat kita katakana bahwa matematika adalah bahasa yang berusaha untuk menghilangkan sifat kubur, majemuk, dan emosional dari bahasa verbal. Pernyataan matematik mempunyai sifat yang jelas, spesifik, dan informative dengan tidak menimbulkan konotasi yang bersifat emosional.

SIFAT KUANTITATIF DARI MATEMATIKA

Matematika mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Bahasa verbal hanya mampu mengemukakan pernyataan yang bersifat kualitatif. Untuk mengatasi masalah ini matematika mengembangkan konsep pengukuran. Sifat kuantitatif dari matematika ini meningkatkan daya prediktif dan kontrol dari ilmu. Ilmu memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yang memungkinkan pemecahan masalah secara lebih tepat dan cermat. Matematika memungkinkan ilmu mengalami perkembangan dari tahap kualitatif ke kuantitatif.

MATEMATIKA : SARANA BERPIKIR DEDUKTIF

Seperti diketahui berpikir deduktif adalah proses pengambilan kesimpulan yang didasarkan kepada premis – premis yang kebenarannya telah ditentukan. Secara deduktif matematika menemukan pengetahuan yang baru berdasarkan premis – premis yang tertentu. Pengetahuan yang ditemukan ini sebenarnya hanyalah merupakan konsekuensi dari pernyataan – pernyataan ilmiah yang telah kita temukan sebelumnya.


PERKEMBANGAN MATEMATIKA

Ditinjau dari perkembangan maka ilmu dapat dibagi dalam tiga tahap yakni tahap sistematika, komprehensif, dan kuantitatif. Pada tahap sistematika maka ilmu mulai mengolong – golongkan obyek empiris ke dalam kategori – kategori tertentu untuk menemukan ciri – ciri  yang bersifat umum dari anggota – anggota yang menjadi kelompok tertentu. Dalam tahap yang kedua kita mulai melakukan perbandingan antara obyek yang satu  dengan yan lain, kategori yang satu dengan kategori yang lain, dan seterusnya. Tahap selanjutnya adalah tahap kuantitatif di mana kita mencari hubungan sebab akibat tidak lagi berdasarkan perbandingan melainkan berdasarkan pengukuran yang eksak dari obyek yang sedang kita selidiki. Bahasa verbal berfungsi dengan baik dalam kedua tahap yang pertama namun dalam tahap yang ketiga maka pengetahuan membutuhkan matematika.
Griffits dan Howson (1974) membagi sejarah perkembangan matematika menjadi empat tahap. Tahap yang pertama dimulai dengan matematika yang berkembang pada peradaban Mesir Kuno dan daerah sekitarnya seperti Babylonia dan Mesopotamia yang dipergunakan dalam perdagangan, pertanian, bangunan, dan usaha mengontrol alam seperti banjir.
Matematika mendapatkan momentum baru dalam peradaban Yunani yang sangat memperhatikan aspek estetik dari matematika. Dapat dikatakan bahwa peradaban Yunani inilah yang meletakkan dasar matematika sebagai cara berpikir rasional dengan menetapkan berbagai langkah dan definisi tertentu. Dalam bukunya, Euclid pada 300 SM mengatakan bahwa orang Yunani sangat memperhatikan ilmu ukur. Euclid mengumpulkan semua pengetahuan ilmu ukur dalam bukunya Elements dengan penyajian secara sistematis dari berbagai postulat, definisi, dan teorema.
Babak perkembangan matematika selanjutnya terjadi di Timur di mana pada sekitar tahun 1000 bangsa Arab, India, dan Cina mengembangkan ilmu hitung dan aljabar. Mereka mendapatkan angka nol dan cara penggunaan desimal serta mengembangakan kegunaan praktis dari ilmu hitung dan aljabar yang telah dipergunakan dalam transaksi pertukaran pada Abad Pertengahan saat perdagangan antara Timur dan Barat berkembang. Gagasan – gagasan orang Yunani dan penemuan ilmu hitung dan aljabar itu dikaji kembali dalam zaman Renaissance yang meletakkan dasar bagi kemajuan matematika modern selanjutnya. Ditemukanlah diantaranya kalkulus diferensial yang memungkinkan kemajuan ilmu yang cepat di abad ke – 17 dan revolusi industri di abad ke – 18.

BEBERAPA ALIRAN DALAM FILSAFAT MATEMATIKA
Dalam bagian terdahulu telah disebutkan dua pendapat tentang matematika yakni dari Immanuel Kant (1724 – 1804) yang berpendapat bahwa matematika merupakan pengetahuan yang bersifat sintetik apriori di mana eksistensi matematika tergantung dari pancaindera serta pendapat dari aliran yang disebut logistic yang berpendapat bahwa matematika merupakan cara berpikir logis yang salah atau benarnya dapat ditentukan tanpa mempelajari dunia empiris. Akhir – akhir ini filsafat Kant tentang matematika ini mendapat momentum baru dalam aliran yang disebut intuisionis dengan eksponen utamanya adalah seorang ahli matematika berkebangsaan Belanda bernama Jan Brouwer (1881 – 1966). Disamping dua aliran ini terdapat pula aliran ketiga yang dipelopori oleh David Hilbert (1862 – 1943) dan terkenal dengan sebutan kaum formalis.

MATEMATIKA DAN PERADABAN

Sekitar 3500 tahun SM bangsa Mesir Kuno telah mempunyai simbol yang melambangkan angka – angka. Para pendetanya merupakan ahli matematika yang pertama, yang melakukan pengukuran pasang surutnya sungai Nil dan meramalakan timbulnya banjir, seperti apa yang sekarang kita lakukan di abad ke – 20 di kota metropolitan Jakarta. Para pendeta dengan sengaja menyembunyikan pengetahuan tentang matematika untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Matematika merupakan bahasa “artifisial” yang dikembangkan untuk menjawab kekurangan bahasa verbal yang bersifat alamiah. Untuk itu makaa diperlukan usaha tertentu untuk menguasai matematika dalam bentuk kegiatan belajar. Matematika tidak dapat dilepaskan dari perkembangan peradaban manusia.

Filsafat Ilmu & Logika : Statistika


 STATISTIKA

Sekitar tahun 1645 seorang ahli matematika amatir, Chevalier de Mere, mengajukan beberapa permasalahan mengenai judi kepada seorang ahli matematika Prancis, Blaise Pascal (1623 – 1662). Pascal tertarik dengan permasalahan yang berlatar belakang teori ini dan kemudian mengadakan korespondensi dengan ahli matematika Prancis lainnya yaitu Pierre de Fermat  (1601 – 1665), dan keduanya mengembangkan cikal bakal teori peluang. Teori ini berkembang menjadi cabang khusus dalam statistika sebagai pelengkap teori peluang yang bersifat obyektif.
Peluang yang merupakan dasar dari teori statistika merupakan konsep baru yang tidak dikenal dalam pemikiran Yunani Kuno, Romawi dan bahkan Eropa dalam abad pertengahan. Konsep statistika sering dikaitkan dengan distribusi variabel yang ditelaah dalam suatu populasi tertentu. Abraham Demoivre (1667 – 1754) mengembangkan teori galat atau kekeliruan (theory of error). Tahun 1757 Thomas Simpson menyimpulkan bahwa terdapat suatu distribusi yang berlanjut (continuous distribution) dari suatu variabel dalam suatu frekuensi yang cukup banyak. Pierre Simon De Laplace (1749 – 1827) mengembangkan konsep Demoivre dan Simpson ini lebih lanjut dan menemukan distribusi normal ; sebuah konsep yang mungkin paling umum dan paling banyak dipergunakan dalam analisis statistika disamping teori peluang. Distribusi lain, yang tidak berupa kurva normal, kemudian ditemukan oleh Francis Galton (1822 – 1911) dan Karl Pearson (1857 – 1936).
Teknik kuadrat terkecil (least squares) simpangan baku dan galat baku untuk rata – rata (the standard error of the mean) dikembangkankan Karl Friedrich Gauss (1777 – 1855). Pearson melanjutkan konsep – konsep Galton dan mengembangkan konsep regresi, korelasi, distribusi chi–kuadrat dan analisis statistika untuk data kualitatif disamping menulis buku The Grammar Of Science, sebuah karya klasik dalam filsafat ilmu. William Searly Gosset yang terkenal dengan nama samaran “Student” mengembangkan konsep tentang pengambilan contoh. Disain Eksperimen dikembangkan oleh Ronald Alylmer Fisher (1890 – 1962) disamping analisis varians dan kovarians, distribusi-z, distribusi-t, uji signifikandan teori tentang perkiraan (theory of estimation).
Demikianlah, statistika yang relatif sangat muda dibandingkan dengan matematika, berkembang dengan sngat cepat terutama dalam dasawarsa lima puluh tahun belakangan ini. Dengan memasyarakatnya berpikir ilmiah, mungkin tidak terlalu berlebihan apa yang dikatakan oleh H.G. Wells bahwa suatu hari berpikir statistik akan merupakan keharusan bagi manusia seperti juga membaca dan menulis.

STATISTIKA DAN CARA BERPIKIR DEDUKTIF

Ilmu secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang telah teruji kebenarannya. Pengujian mengharuskan kita untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus – kasus yang bersifat individual. Penarikan kesimpulan induktif  pada hakikatnya berbeda dengan penarikan kesimpulan secara deduktif. Penarikan kesimpulan secara induktif menghadapkan kita kepada sebuah permasalahan mengenai banyaknya kasus yang harus kita amati sampai kepada suatu kesimpulan yang bersifat umum. Untunglah dalm hal ini statistika memberikan sebuah jalan keluar. Statistika memberikan cara untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan. Statistika mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan yang ditarik tersebut, yang pada pokoknya didasarkan pada asas yang sangat sederhana, yakni makin besar contoh yang diambil, maka makintinggi pula tingkat ketelitian kesimpulan tersebut. Statistika juga memberikan kemampuan kepada kita untuk mengetahui apakah suatu hubungan kausalita antara dua faktor atau lebih bersifat kebetulan atau memang benar – benar terkait dalam suatu hubungn yang bersifat empiris. Meski dalam penarikan kesimpulan secara induktif kekeliruan memang tidak bisa dihindarkan dikarenakan alat – alat atau pancaindera manusia yang tidak sempurna yang dapt mengakibatkan berbagai kesalahan dalam pengamatan, namun penarikan kesimpulan secara statistic memungkinkan kita untuk melakukan kegiatan ilmiah secara ekonomis, dimana tanpa statistika  hal ini tak mungkin dapat dilakukan.

KARAKTERISTIK BERPIKIR INDUKTIF

                Kesimpulan yang didapat dalam berpikir deduktif merupakan suatu hal yang pasti, di mana jika kita mempercayai premis – premis yang dipakai sebagai landasan penalarannya, maka kesimpulan penalaran tersebu juga dapat kita percayai kebenarannya sebagaimana kita mempercayai premis – premis  terdahulu. Hal ini tidak berlaku dalam kesimpulan yang ditarik secara induktif, meskipun premis yang dipakainya adalah benar penalaran induktifnya adalah sah, namun kesimpulannya mungkin saja salah. Logika induktif tidak memberikan kepastian namun sekadar tingkat peluang bahwa untuk premis – premis tertentu dapat ditarik. Statistika merupakan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan secara induktif berdasarkan peluang tersebut.
            Penguasaan statistika mutlak diperlukan untuk dapat berpikir ilmiah. Statistika harus mendapat tempat yang sejajar dengan matematika agar kesetimbangan berpikir deduktif dan induktif yang merupakan cirri dari berpikir ilmiah dapat dilakukan dengan baik. Statistika merupakan sarana berpikir yang diperlukan untuk memproses pengetahuan secara ilmiah. Sebagai bagian dari perangkat metode ilmiah maka statistika membantu kita untuk melakukan generalisasi dan menyimpulkan karakteristiksuatu kejadian secara lebih pasti dan bukan terjadi secara kebetulan.

PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA


OLEH
DIANA KARTINI PUTRI
XI IPA 2



PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA



A.     PERUBAHAN SOSIAL – POLITIK  MASYARAKAT INDONESIA PADA PERALIHAN ABAD KE – 20

Pada abad ke – 20, pemerintah kolonial Belanda berhasil memadamkan perlawanan bersenjata di berbagai tempat di Indonesia. Hal ini mengakibatkan Belanda memulai kekuasaanya di Indonesia secara politis. Karena hal itu, perlawanan bangsa Indonesia pun mengalami perubahan yang ditentukan oleh perkembangan pendidikan Indonesia.

1.      POLITIK ETIS

Kebijakan eksploitasi yang diterapkan pemerintah kolonial Belanda melalui sistem tanam paksa sangat merugikan bagi rakyat wilayah jajahan. Setelah kalangan liberal meraih kemenangan politik di Belanda, muncul perhatian pada kemakmuran rakyat jajahan. Van Deventer, mendesak pemerintah Belanda untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat wilayah jajahan. Desaan tersebut mendapat sambutan dari pemerintah Belanda.  Pada tahun 1901, dalam pidato kenegaraannya Ratu Wihelmina mengatakan negeri Belanda wajib mengusahakan kemakmuran penduduk Hindia Belanda. Dalam pelaksanaannya, pemerintah kolonial mengacu pada usulan Van Deventer, yaitu :
→ edukasi yang berupa penyelenggaraan pendidikan.
→ irigasi yang berupa pembangunan sarana dan jaringan pengairan.
→ emigrasi berupa pemindahan penduduk.
Dalam perkembangannya, politik etis hanya dijalankan untuk kepentingan pemerintah kolonial  Belanda & kaum kapitalis. Karenanya, hasilnya menyimpang dari tujuan semula.

2.      PERLUASAN PENGAJARAN DAN MOBILITAS SOSIAL

Seiring dengan kebutuhan tenaga terdidik & terampil, pemerintah kolonial menyelenggarakan pendidikan, yaitu sebagai berikut :
ï   Europese Lagere School ( ELS )
Untuk anak keturunan  Eropa

ï  Sekolah Kelas Dua ( Angka Loro )
Untuk anak pribumi kelas bawah

ï  Sekolah Kelas Satu ( Angka Siji )
Untuk anak pribumi kelas atas
Dengan meningkatnya kebutuhan pegawai terdidik, pemerintah kolonial Belanda mengembangkan pendidikan untuk anak pribumi, yaitu sebagai berikut :
ï  Anak pribumi kalangan bawah
Didirikan sekolah rakyat ( Volkschool ) yang berlangsung selama 3 tahun dengan penekanan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Murid yang pandai memperoleh kesempatan belajar di sekolah lanjutan ( Vervolgschool ) selama dua tahun.

ï  Anak pribumi kalangan menengah
Didirikan sekolah dasar Hollands Inlandsche School ( HIS ). Menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar. Pendidikan berlangsung selama 7 tahun. Murid yang pandai dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah lanjutan tingkat pertama / Meer Uitgebried Lagere Onderwijs ( MULO ) lalu ke sekolah tingkat atas / Algemene Middlebare School ( AMS ).

ï  Anak pribumi kalangan atas
Setelah selesai HIS mereka dapat melanjutkan ke Hogere Burgerschool ( HBS ) selama 5 tahun. Selain sekolah umum, anak pribumi kalangan atas  juga dapat melanjutkan ke sekolah kejuruan, seperti sekolah guru ( Kweekschool ) dan sekolah pamong praja.
            Sejak tahun 1920, pribumi dapat mengikuti pendidikan tinggi dalam negeri. Seperti bidang hukum Rechts Hoge School ( RHS ), bidang teknik Tecnische Hoge School ( THS ), dan bidang kedokteran sekolah Sekolah Tot Opleiding Voor Inlandsche Aartsen ( STOVIA ).
            Selain sekolah dari pemerintah kolonial, muncul juga sekolah yang diselenggarakan oleh bangsa Indonesia sendiri yaitu Perguruan Kebangsaan yang terbuka bagi semua rakyat pribumi.  Karena sekolah dari pemerintah kolonial hanya untuk kaum bangsawan dan orang yang mampu dalam segi ekonomi.

3.      PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA

Pembagian status sosial pada zaman kolonial Belanda ditetapkan dalam aturan ketatanegaraan Hindia Belanda ( Indische Staatsregeling ) tahun 1927 yang berisi :
  Belanda kulit putih atau Eropa dan yang disamakan. Mereka terdiri atas bangsa Belanda dan bangsa Eropa lainnya, serta bangsa lain ( bukan Eropa ) yang telah disamakan dengan bangsa Eropa karena kekayaannya, keturunan bangsawan, dan orang yang berpendidikan.
→  Golongan timur asing. Terdiri atas orang Cina, Arab, India, dan Pakistan yang merupakan lapisan menengah.      
→    Golongan pribumi, yaitu bangsa Indonesia asli ( pribumi ) yang berada pada lapisan bawah.

Sedangkan pelapisan sosial dalam masyarakat pribumi yaitu sebagai berikut :
→    Lapisan Bawah                                                                                                                        Rakyat jelata yang merupakan penduduk terbesar dan hidup melarat.
→    Lapisan Menengah                                                                                                                               Para pedagang kecil dan menengah, petani kaya dan pegawai.
→    Lapisan Atas                                                                                                                                        Keturunan bangsawan atau kerabat raja yang memerintah suatu daerah. Lapisan ini terbagi lagi dalam tingkatan dan gelar sesuai dengan kedekatan hubungan darah mereka dengan raja. Golongan itu disebut elite tradisional dan elite daerah.
Selain itu, ada juga golongan elite agama. Mereka adalah para pemuka agama seperti ulama dan kiayi.
Lahirnya kalangan terpelajar di tengah masyarakat memiliki sisi posiif dan negatif, yaitu :
a.)    Sisi Positif  →  Pelopor Perlawanan Politik dan Pergerakan Nasional Indonesia
b.)    Sisi Negatif  → Bagian Dari Feodalisme Indonesia


B.     IDEOLOGI YANG BERKEMBANG PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL

1.      NASIONALISME

Paham ini berasal dari Eropa Barat dan menyaebar ke seluruh Eropa pada abad ke – 19 dan pada abad ke – 20 menyebar ke seluruh dunia. Ini merupakan paham yang penting bagi pergerakan kemerdekaan khususnya di Asia dan Afrika.
Nasionalisme dapat terlihat dari simbol – simbol nasionalitas, seperti bendera dan lagu kebangsaan. Di Indonesia, nasionalisme dapat dirasakan pengaruhnya pada saat perang kemerdekaan.

2.      LIBERALISME

Liberalisme berarti kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan untuk bertempat tinggal, kemerdekaan pribadi, hak untuk menentang penindasan, serta hak untuk mendapatkan perlindungan prbadi dan hak milik.
Pelopor liberalisme antara lain :
 John Locke dari Inggris ( 1632 – 1704 )                                                                  œ 
Montesquieu dari Prancis ( 1689 – 1755 )

Liberalisme di bidang ekonomi dikenal dengan yang disebut ekonomi liberal. Prinsipnya berasal dari tulisan Adam Smith, David Richardo, dan Robert Malthus.
Liberalisme dibedakan menjadi :
Liberalisme Kuno
Liberalisme Modern

  1. SOSIALISME
Sosialisme adalah paham yang bertujuan membentuk negara dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Ciri utama sosialisme adalah pemerataan sosial dan penghapusan kemiskinan. Pelopor dan tokoh sosialisme adalah Robert Owen dari Inggris.

  1. DEMOKRASI
Pemerintah demokrasi berarti suatu sistem pemerintahan yang mengakui hak rakyat untuk ikut serta dalam kehidupan politik. Dokumen yang merupakan tonggak dalam perkembangan wawasan demokrasi adalah Magna Charta ( 1215 ).
Menurut John Locke, hak – hak politik mencakup atas hak hidup, hak atas kebebasan, dan hak untuk mempunyai harta ( life, liberty,& property ). Montesquieu menyusun suatu sistem yang dapat menjamin hak – hak politik dengan pembatasan kekuasaan yang dikenal dengan trias politika. 

5.      PAN - ISLAMISME
Paham ini berasal dari gagasan Jamaluddin al – Afghani ( 1839 – 1897 ) yang secara samar – samar pernah dicanangkan oleh At – Thatawi ( 1801 – 1873 ), seorang tokoh pembaru dari Islam Mesir. Ia menyebutkan dua ide, yaitu Islam dan patriotisme yang kemudian  menjelma menjadi dua bentuk persaudaraan yaitu persaudaraan Islam (Ukhuwah Islamiyah ) dan persaudaraan kebangsaan ( Ukhuwah Wathaniah ).
Ide Pan – Islamisme berkaitan dengan kondisi Islam yang mengalami kemunduran pada abad ke – 19. Jamaluddin melihat negeri Islam ( terutama penguasanya ) tidak menyadari bahaya campur tangan bangsa asing sehingga dunia Islam menjadi permainan politik bangsa Barat. Dengan kondisi yang demikian, Jamaluddin bertekad menggalang dan mewujudkan upaya penyatuan dunia Islam yang disebut Pan – Islamisme.

C.     LATAR BELAKANG LAHIRNYA PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

1.      KONDISI POLITIK

Secara sistematis, pemerintah kolonial Belanda berhasil melemahkan dan menghapuskan kekuasaan pribumi. Kerajaan besar dan berpengaruh pada masa itu  satu demi satu ditempatkan di bawah kekuasaan Belanda. Para bupati dan lurah tidak lagi memegang kekuasaan.
Mereka terpaksa menjalani pemerintahan sesuai  keinginan pemerintah kolonial Belanda. Bila mereka menyimpang dari kebijakan pemerintah kolonial, mereka terancam dipecat atau dibuang.

2.      KONDISI EKONOMI

Kemiskinan yang diderita rakyat Indonesia adalah akibat politik drainage (politik pengerukan kekayaan) yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda untuk kepentingan mereka. Politik tersebut mencapai puncaknya pada masa pemberlakuan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) dan kemudian dilanjutkan pada masa sistem ekonomi liberal.

3.      KONDISI PENDIDIKAN

Sampai akhir abad ke – 19, perhatian pemerintah kolonial Belanda terhadap pendidikan bangsa Indonesia masih sangat kurang. Barulah pada abad ke – 20, masalah pendidikan mendapat perhatian yang agak besar dari pemerintah kolonial. Hal itu juga berkaitan dengan dilaksanakannya politik etis. Tujuannya adalah untuk mendidik anak – anak Indonesia  agar dapat dipekerjakan sebagai pegawai rendahan dengan gaji kecil di instansi pemerintah atau perusahaan swasta. 
Setelah mereka dapat membaca berbagai macam buku, wawasan mereka bertambah luas. Mereka dapat mengetahui dan membandingkan perkembangan Barat serta ide – ide yang berkembang di Barat, seperti demokrasi dan hak rakyat dalam pemerintahan dengan keadaan Indonesia saat itu.

4.      KONDISI SOSIAL

Pada awal abad ke – 20 Indonesia menghadapi praktik  diskriminasi dari kolonial Belanda. Diskriminasi itu berdasarkan ras, golongan dalam masyarakat, dan suku bangsa.
Dalam diskriminasi ras, warna kulit seseorang menentukan statusnya. Bahkan diadakan pula perbedaan gaji antara serdadu pribumi yang berlainan suku. Dalam hal ini, suku Jawa paling disayangi pemerintah kolonial karena dianggap penurut.

5.      PENGARUH LUAR NEGERI

Pergerakan nasional Indonesia mendapat pengaruh pula dari perkembangan nasionalisme di beberapa negara  Asia, antara lain :
œ Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang pada tahun 1904 – 1905.
œ Kaum nasionalis India yang memperjuangkan swaraj ( pemerintahn sendiri ) bagi India untuk lepas dari Inggris. Tokoh nasionalis India yang terkenal adalah Mahatma Gandhi yang mencanangkan gerakan hartal, ahimsa, satyagraha, dan swadeshi.
œ Pergerakan nasional Filipina di bawah pimpinan Jose Rizal.
œ Pergerakan nasionalis Cini di bawah pimpinan Sun Yat Sen yang berhasil  menumbangkan kekuasaan dinasti Manchu dan mengakhiri kekuasaan bangsa Barat di Cina.
œ Gerakan pembaruan Islam yang terjadi di berbagai negara Islam. Melalui prinsip agama, mereka berjuang membebaskan negerinya dari penjajahan bangsa Barat.

D.     ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

Salah satu cara yang dilakukan bangsa Indonesia dalam menghadapi pemerintah kolonial adalah mendirikan organisasi. Organisasi itu adalah :
ORGANISASI
KETERANGAN
Budi Utomo
Didirikan oleh mahasiswa STOVIA di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908. Diketuai oleh R.M. Tirtokusumo, Bupati Karanganyar.
Sarekat Islam (SI)
Didirikan oleh K.H. Samanhudi di Solo pada tahun 1911. Sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islam lalu pada bulan November 1912 berganti nama menjadi Sarekat Islam. Diketuai oleh H.O.S Cokroaminoto dan K.H. Samanhudi sebagai ketua kehormatan.
Indische Partij
Didirikan di kota Bandung oleh tiga serangkai ( E.F.E. Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara / Suwardi Suryaningrat, dan Cipto Mangunkusumo ) pada tahun 1912.
Muhammadiyah
Didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan.
Partai Komunis Indonesia (PKI)
Dikenalkan dan didirikan oleh H.J.F.M. Sneevliet pada tahun 1914 dengan nama Indische Sociaal Democratische Vereeeniging. Pada bulan Oktober 1917 berganti nama menjadi Partai Komunis Hindia. Lalu berubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia. Diketuai oleh Semaun dan wakil ketuanya adalah Darsono. Pada tahun 1924, Ali Archam dan Sarjono memimpin PKI.
Perguruan Taman Siswa
Didirikan oleh Suwardi Suryaningrat ( Ki Hajar Dewantara ) pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta.
Perhimpunan Indonesia
Pada mulanya bernama Indische Vereeniging, didirikan pada tahun 1908. Tahun 1922 berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging. Tahun 1925 berubah lagi menjadi Perhimpunan Indonesia. Tokoh – tokohnya  yaitu Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo, Abdul Majid Joyodiningrat, Iwa Kusumasumantri, Sastro Mulyono, Sartono, Gunawan Mangunkusumo, dan Nazir Datuk Pamuncak.
Partai Nasional Indonesia (PNI)
Berawal dari Algemeene Studie Club, Partai Nasional Indonesia berdiri pada tanggal 14 Juli 1927, di Bandung dan diketuai oleh Ir. Soekarno.
Partai Indonesia
Partindo didirikan pada tanggal 1 Mei 1913 yang diketuai oleh Mr. Sartono.
Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
Berdiri pada tanggal 21 Mei 1939 di Jakarta sebagai forum komunikasi antar partai.

E.     PEMBENTUKAN IDENTITAS KEBANGSAAN INDONESIA

1.      BAHASA DAN IDENTITAS BANGSA

Sejak berabad – abad yang lalu, bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa pengantar antardaerah di Kepulauan Indonesia. Rumusan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 menunjukkan bahwa bahasa Melayu yang tadinya hanya dipakai oleh orang Melayu, kini dinyatakan sebagai bahasa persatuan nasional, yang bernama bahasa Indonesia.

2.      MANIFESTO POLITIK 1925

Pada tahun 1923, Perhimpunan Indonesia di bawah pimpinan Iwa Kusumasumantri mengeluarkan asas yang dianggap sebagai manifesto politik yang menyebutkan bahwa masa depan bangsa Indonesia terletak pada adanya bentuk pemerintahan yang bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia.
Asas tersebut dipertegas lagi oleh pengurus baru di bawah pimpinan Nazir Datuk Pamuncak pada tahun 1924 yang menyatakan bahwa hanya Indonesia yang bersatu dengan menyingkirkan perbedaan golongan dapat mematahkan kekuasaan penjajah.
Tahun 1925, asas yang lebih resmi dinyatakan lagi oleh pengurus di bawah pimpinan Sukiman Wiryosanjoyo yang menyebutkan bahwa hanya Indonesia yang bersatu dengan menyingkirkan perbedaan golongan dapat mematahkan kekuasaan penjajah untuk mencapai tujuan bersama, yakni kemerdekaan Indonesia.

3.      SUMPAH PEMUDA

Sumpah pemuda tidak dapat lepas dari PPPI ( Perhimpunan Pelajar – pelajar Indonesia ) yang didirikan pada September 1926. PPPI mendapat dukungan dari sejumlah organisai kepemudaan yang juga didukung oleh berbagai organisasi lain seperti Sekar Rukun,Tri Koro Dharmo, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak Bond, Jong Minahasa, dan Pemuda Kaum Betawi.
Mereka melaksanakn Kongres Pemuda I pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926 di Jakarta. Hasil dari Kongres tersebut adalah menyiapkan Kongres Pemuda II dan menyerukan persatuan di berbagai organisasi. Kongres Pemuda II berlangsung pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928. Susunan Panitia Penyelenggara Kongres Pemuda II adalah :

Ketua               : Sugondo Joyopuspito
Wakil Ketua     : Joko Marsaid ( Jong Java )
Sekretaris         : Muhammad Yamin ( Jong Sumatranen Bond )
Bendahara       : Amir Syrifudin ( Jong Batak Bond )
Pembantu I      : Johan Muh. Cai ( Jong Islamieten Bond )
Pembantu II     : Kocosungkono ( Pemuda Indonesia )
Pembantu III    : Senduk ( Jong Celebes )
Pembantu IV    : J. Leimena ( Jong Ambon )
Pembantu V     : Rohyani ( Pemuda Kaum Betawi )

Kongres Pemuda II menghasilkan suatu ikrar yang disebut Sumpah Pemuda, yang berisi :

→ Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

→ Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

→ Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia